Pages

Tuesday, 3 January 2012

TERUSAN SUEZ


Terusan Suez (bahasa Arab: قناة السويس) (Qanā al-Suways), merupakan terusan buatan manusia yang terbesar di antara Mesir dan Semenanjung Sinai. Dengan kepanjangan 163 kilometer (101 batu) dan kelebaran 300 m (984 kaki), berfungsi diantara Pelabuhan Said di Laut Mediterranean dan Suez di Laut Merah.
Terusan ini membenarkan laluan air secara dua hala , dan menjadi kepentingan diantara Eropah dan Asia tanpa perlu mengelilingi benua Afrika. Sebelum pembukaan dalam tahun 1869, barang dagangan dipunggah keluar dari kapal dan diangkut secara kenderaan darat diantara 2 laut tersebut.
Terusan tersebut menggabungkan dua bahagian, utara dan selatan tasik besar Bitter yang menyambungkan Laut Mediterranean hingga Teluk Suez di Laut Merah.






Tahukah anda bahawa pembinaan Terusan Suez telah menjadi pemangkin kepada pelaksanaan dasar Imperialisme Barat ke Timur? Justeru, marilah sama-sama kita mengamati sejarah pembinaan Terusan Suez yang peranannya cukup relevan dan signifikan hinggalah ke hari ini.

Terusan Suez, 1869

Ia dibina oleh Perancis dengan pimpinan juruteranya yang bernama Ferdinand de Lesseps. Sebaik dibuka, terusan ini dikendalikan oleh syarikat awam yang kebanyakan sahamnya dimiliki oleh Khedif, Gabenor Mesir dan pedagang Perancis yang berpengaruh.

British sangat berminat menguasai Terusan Suez kerana ia menjadi laluan utama sebilangan besar kapal dagangnya serta jalan singkat ke India, Asia Tenggara, China dan Australia.

Pada tahun 1875, akibat banyak berhutang dan hampir muflis telah menyebabkan Khedif terpaksa menjual sahamnya dalam Kompeni Terusan Suez. Kesempatan ini diambil oleh Disraeli, Perdana Menteri British ketika itu untuk membeli 45 peratus jumlah saham dalam kompeni tersebut yang bernilai 4 juta paun sterling (modal besar pada masa itu).

Dengan bantuan pinjaman daripada Rothschilds, iaitu sebuah firma bank antarabangsa yang terkenal, Disraeli mempunyai cukup wang tunai untuk membeli saham tersebut, seterusnya menguasai kompeni dan terusan Suez.

Berikutan dengan ini, Mesir juga telah jatuh ke tangan British dan kemaraan imperialisme Barat tidak dapat dibendung lagi pada kurun ke-19.


Ada dua hal yang membuat Suez amat penting. Yakni fungsinya sebagai jalur distribusi minyak mentah dunia dan senjata nuklir. Hampir dua juta barel minyak atau sekitar 2% dari jumlah distribusi harian melalui kanal tersebut.

“Ini yang menjadi kekhawatiran. Apa yang terjadi di Mesir dan bagaimana situasi domestik negara tersebut akan berpengaruh terhadap harga minyak, jika Terusan Suez ditutup. Ini mungkin saja terjadi,” ujar Manager Eagle Asset Management, Ed Cowart.

Jika kanal tersebut ditutup, lanjut Cowart, pasokan minyak dari Timur Tengah ke Barat akan membutuhkan lebih banyak waktu. Sebab, kanal tersebut membuat kapal-kapal tanker menghemat jarak hingga 10 ribu km.

“Meski pemerintah Mesir meyakinkan Suez akan terus dibuka, tetap saja pasar masih sedikit khawatir,” ujar Presiden MF Global, John Brady. Suez mendapatkan penjagaan ketat dari Angkatan Laut AS yang bersiaga dengan kapal perang, termasuk yang bertenaga nuklir.

Kronologi Terusan Suez:
1854-1856 : Ferdinand de Lesseps memperoleh hak-hak dari Said Pasha, Khadif Mesir, untuk menetapkan suatu perusahaan guna membangun dan mengoperasikan Terusan Suez selama 99 tahun.


1869 : konstruksi diselesaikan dan diperkirakan menghabiskan dana sebesar $ 41,860,000.


1875 : pemerintah Mesir mengalami devisit keuangan, kemudian Mesir menjual sebagian besar saham Terusan Suez kepada Inggris.


1888 : kebebasan lewat untuk semua kapal dari semua negara secara damai dan berperang dijamin oleh konvensi Konstantinopel.


26 Juli 1956 : Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser, menasionalisasikan Terusan Suez.


Oktober 1956 : Israel menduduki Semenanjung Sinai, sedangkan Inggris dan Prancis menduduki posisi sepanjang terusan.


April 1957 : terusan dibuka kembali untuk lalu lintas non-Israel dan diserahkan kepada Mesir, yang secepatnya harus mengganti rugi pemegang saham terdahulu pada tahun 1958.


1967 : selama perang 6 hari antara Mesir dan Israel, Mesir menenggelamkan kapal sehingga menghalangi terusan. Akibatnya terusan ditutup selama 8 tahun.


1975-1980 : saluran dilebarkan dan diperdalam untuk memungkinkan dilewati kapal yang lebih besar.


1979 : hak-hak lalu lintas kapal Israel diperbaiki dengan perjanjian damai antara Mesir dan Israel.


1980 : - 21.603 kapal melintas saluran.



1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pelaut Malaya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...